Untuk kedua kalinya setelah pandemi, Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di padukuhan Blimbingsari.
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Gadjah Mada (UGM) di Padukuhan Blimbingsari, Kalurahan Caturtunggal, merupakan program yang diikuti oleh 8 orang mahasiswa dari berbagai jurusan. KKN ini diketuai oleh Revan, seorang mahasiswa UGM jurusan sejarah. Program KKN ini rencana berlangsung selama 50 hari.
Program KKN ini rencana fokus pada beberapa bidang penting yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Salah satu bidang yang difokuskan adalah pemberdayaan perempuan. Melalui program ini, mahasiswa dapat belajar tentang cara meningkatkan kualitas hidup perempuan setempat dan memberikan dukungan kepada mereka agar dapat berkembang dan mandiri.
Selain itu, program ini juga memfokuskan diri pada pemberdayaan UMKM. Mahasiswa dapat belajar tentang cara mengembangkan UMKM setempat agar dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Program KKN UGM di Padukuhan Blimbingsari juga memfokuskan diri pada budidaya pertanian lahan sempit. Mahasiswa dapat belajar tentang cara mengelola lahan sempit dengan baik dan efisien serta dapat memberikan solusi untuk masalah pertanian di lahan sempit. Selain itu, program ini juga memfokuskan diri pada budidaya lele akuaponik. Mahasiswa dapat belajar tentang cara mengelola sistem ini dengan baik dan efisien.
Program ini juga memfokuskan diri pada pengembangan ekowisata Lembah Pelangi. Mahasiswa dapat belajar tentang cara mengelola ekowisata yang ramah lingkungan dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Selain itu program ini juga memfokuskan diri pada pembaharuan serta digitalisasi data kependudukan. Mahasiswa dapat belajar tentang cara membuat data kependudukan yang akurat dan terupdate.
Secara keseluruhan, program KKN di Universitas Gadjah Mada di Padukuhan Blimbingsari, Caturtunggal, Depok, Sleman memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan berpartisipasi dalam mengelola dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat melalui beberapa bidang penting seperti pertanian lahan sempit, budidaya lele dengan sistem akuaponik, pemberdayaan UMKM, ekowisata Lembah Pelangi dan pembaharuan serta digitalisasi data kependudukan.